JAMPRIBADI

Rabu, 10 November 2010

SALATIGA MUNICIPALITY
EDUCATION, YOUTH AND SPORT DEPARTMENT
STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 SALATIGA
(SMA N 1 SALATIGA)
Kemiri Street No. 1 Phone.+62298326867 Fax. +62298326867 SALATIGA
Website : www.sman1salatiga.sch.id E-mail : sma_1_sltg@yahoo.com
50711




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Salatiga
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas / Program : XI/IPA
Semester : I (Satu)
Tahun Pelajaran : 2010/2011
Pertemuan Ke : Ketiga


I. Standar Kompetensi : Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
II Kompetensi dasar : Menganalisis perkembangan negara tradisional (Hindu-Buddha dan Islam) di Indonesia.
III Alokasi Waktu : 2x45 menit
IV. Indikator : - Menguraikan munculnya dan berkembangnya kerajaan kerajaan Kutai.
- Menerangkan munculnya dan berkembangnya kerajaan Tarumanegara.
- Menjelaskan muncul dan berkembangnya kerajaan Holing
- Menjelaskan muncul dan berkembangnya Kerajaan Melayu
V Materi Pokok :
A. KERAJAAN KUTAI
Kerajaan Kutai atau Kerajaan Kutai Martadipura (Martapura) merupakan kerajaan Hindu yang berdiri sekitar abad ke-4 Masehi di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Kerajaan ini dibangun oleh Kudungga. Diduga ia belum menganut agama Hindu.
Peninggalan terpenting kerajaan Kutai adalah 7 Prasasti Yupa, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, dari abad ke-4 Masehi. Salah satu Yupa mengatakan bahwa "Maharaja Kundunga mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga orang putra. yang paling terkemuka adalah Mulawarman.” Salah satu prasastinya juga menyebut kata Waprakeswara yaitu tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa.

B. TARUMANEGARA
Kerajaan Tarumanegera di Jawa Barat hampir bersamaan waktunya dengan Kerajaan Kutai. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382 – 395). Maharaja Purnawarman adalah raja Tarumanegara yang ketiga (395 – 434 M). Menurut Prasasti Tugu pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km).
Dari kerajaan Tarumanegara ditemukan sebanyak 7 buah prasasti. Lima diantaranya ditemukan di daerah Bogor. Satu ditemukan di desa Tugu, Bekasi dan satu lagi ditemukan di desa Lebah, Banten Selatan. Prasasti-prasasti yang merupakan sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara tersebut adalah sebagai berikut :
1. Prasasti Kebon Kopi,
2. Prasasti Tugu,
3. Prasasti Munjul atau Prasasti Cidanghiang,
4. Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
5. Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor
6. Prasasti Jambu, Bogor
7. Prasasti Pasir Awi, Bogor.

C. KERAJAAN HOLLING
Letak kerajaan Holling tidak diketahui secara jelas. Lokasi Kerajaan
Tidak ada prasasti atau bukti jelas yang menyatakan letak pasti kerajaan Holling.
Menurut berita Cina:
1. Berita dari Dinasti T’ang yang menyebutkan letak kerajaan Holling ada di Cho po (Jawa) karena terletak di sebelah selatan kamboja (Ta Hen La) dan sebelah timur Po Li (Bali)
2. J.L Moens menyatakan terletak di tepi selat Malaka karena merupakan kerajaan perdagangan. Pendapatnya diperkuat dengan penemuan daerah yang bernama keling di senenanjung Malaya.
Sumber Sejarah
Berita Cina
Berita dari pendeta Cina I’Tsing yang menyatakan bahwa temannya yang bernama Hui-Ning dan pembantunya Yunki pernah pergi ke Holling pada 664-665 M. Dalam catatannya menyatakan Hui-Ning mempelajari agama Budha dan menterjemahkan kitab suci agama Budha dari Bahasa Sansekerta ke bahasa Cina dengan dibantu pendeta dari Holing bernama Janabadra. Menurut keterangan Dinasti Sung kitab tersebut adalah bagian dari kitab Varinirvana yang mengisahkan pembukaan jenazah sang Budha.
Kehidupan Politik
Kerajaan Holling diperintah oleh Ratu Sima, ratu yang terkenal tegas dan berani. Hal ini berdasarkan bukti dari berita Cina yaitu dari Kerajaan Ta Che.

D. KERAJAAN MELAYU
Letak Kerajaan
• Kerajaan Melayu merupakan kerajaan Budha di Indonesia yang terletak di Sumatera.
• Kerajaan Melayu diperkirakan berpusat di Jambi yaitu di kanan kiri sungai Batanghari.
Sumber Sejarah
 Tidak ada prasasti yang secara jelas menyatakan letak dari Kerajan Melayu.
 Bukti hanya dicari dari berita Cina.
Musafir Cina yang bernama I Tsing dalam bukunya menyataka bahwa pada abad ke 7 kerajaan Melayu dimaksukkan dalam kerajaan Sriwijaya.

VI. Tujuan Pembelajaran : - Siswa dapat menguraikan munculnya dan berkembangnya Kerajaan Kutai.
- Siswa dapat menerangkan munculnya dan berkembangnya kerajaan Tarumanegara.
- Siswa dapat menjelaskan muncul dan berkembangnya kerajaan Holing
- Siswa dapat menjelaskan muncul dan berkembangnya Kerajaan Melayu
VII. Pendekatan : Teacher Centered Approach dan Student Centered approach
VIII.Strategi : Exposition-Discovery Learning dan Group-Individual
IX Metode : Ceramah, diskusi kelas, dan problem solving
X. Langkah-langkah :
A. Kegiatan Awal (10’) :
1. Salam
2. Absen
3. Apersepsi :
a) Menunjukkan peta Kerajaan Kutai dan siswa menganalisis hubungan antara letak kerajaan Kutai (Hulu sungai Mahakam) dengan mata pencaharian dan kehidupan sosialnya.
b) Pre-Test: Menggali pemahaman awal tentang kerajaan Kutai dengan menanyakan kepda siswa tentang Yupa.
B. Kegiatan Inti (60’) :
1. Bersama siswa membahas mengenai letak, sumber sejarah, dan kehidupan politik Kerajaan Kutai.
2. Menunjukkan gambar-gambar peninggalan Kerajaan Kutai berupa tujuh buah Yupa dengan menjelaskan isi dari salah satu Yupa berkaitan dengan kekuasaan dan kebijakan raya.
3. Menunjukkan peta lokasi Kerajaan Tarumanegara dan bersama siswa menganalisis hubungan antara letak dengan kehidupan sosial ekonomi kerajaan.
4. Menjelaskan mengenai sumber sejarah dan perkembangan kehidupan politik Kerajaan Tarumanegara.
5. Menunjukkan gambar-gambar mengenai prasasati peninggalan Kerajaan Tarumanegara
6. Menjelaskan mengenai letak, sumber sejarah, dan perkembangan politik Kerajaan Holling.
7. Menjelaskan mengenai letak, sumber sejarah, dan perkembangan politik Kerajaan Melayu.
C. Penutup (20’) :
1. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran.
2. Membagi kelas menjadi 8 kelompok dan masing-masing anggota kelompok mengambil undian bahan untuk diskusi yaitu Kerajaan Hindu Budha di Indonesia.
3. Menjelaskan kepada siswa tugas yang harus dikerjakan dan presentasi powerpoint disertai pengumpulan laporan pekerjaan pada pertemuan selanjutnya.
4. Salam penutup
XI. Sumber dan Media Belajar
A. Sumber Belajar :
1. Buku :
I Wayan Badrika. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga
I Wayan Badrika. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XI Program Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.
Soekmono. 1984. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid I. Yogyakarta: Yayasan kanisius.
Muhammad Taupan. 2008. Sejarah Bilingual Untuk SMA/MA Program IPS. Bandung: Yama Widya
Sartono Kartodirdjo, dkk. 1993. 700 Tahun Majapahit Suatu Bunga Rampai. Dinas Pariwisata Daerah Jawa Timur.
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: UGM Press

2. Bahan data dari Internet
B. Media Belajar :
LCD dan LAPTOP
XII. Penilaian :
A. Nontes berupa lembar penilaian observasi perilaku siswa
B. Tes dalam bentuk Uraian

Lampiran I: Lembar Observasi
Mata Pelajaran : Sejarah Semester/TP :Ganjil /2010/2011
Pertemuan ke- :Ketiga (3) SK / K.D. ke : 1 / 1.1
Tanggal : …………………… Kelas/Prog :
No Nama skor Nilai konversi
Kerjasama Bertanya menjawab menghargai akhir
1
2
3
4
5
Catatan selama KBM: ……………………………………………………………………
Keterangan Skor :
Nilai pengamatan maksimum = 3
Nilai pengamatan ; 3 = sering ; 2 = kadang-kadang; 1 = Tidak pernah
Nilai akhir = (skor perolehan / skor maksimum) x 100
Nilai akhir (sebutan) berdasarkan pada skala berikut:
81 – 100 = A
61 – 80 = B
41 – 60 = C
21 – 40 = D
0 -- 20 = E





Soal Postest
Waktu 10 menit
Kompetensi Dasar:

Jawablah pertanyaan1 di bawah ini dengan tepat!
No Butir Soal Kunci jawaban skor
1
2
3
4


Mengetahui Salatiga, 30 Oktober 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,


Drs. Saptono Nugrohadi M.Pd, M.si Ana Ngatiyono S.Pd
NIP: 19680921 199303 1 006 NIP: 19871108 201001 1 006