JAMPRIBADI

Minggu, 21 November 2010

RPP XI IPA Pertemuan Ke-4

SALATIGA MUNICIPALITY
EDUCATION, YOUTH AND SPORT DEPARTMENT
STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 SALATIGA
(SMA N 1 SALATIGA)
Kemiri Street No. 1 Phone.+62298326867 Fax. +62298326867 SALATIGA
Website : www.sman1salatiga.sch.id E-mail : sma_1_sltg@yahoo.com
50711




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Salatiga
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas / Program : XI/IPA
Semester :Satu (I)
Tahun Pelajaran : 2010/2011
Pertemuan Ke : Keempat


I. Standar Kompetensi : Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
II Kompetensi dasar : Menganalisis perkembangan negara tradisional (Hindu-Buddha dan Islam) di Indonesia.
III Alokasi Waktu : 2x35 Menit
IV. Indikator :
- Mendiskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Sriwijaya.
- Menguraikan muncul dan berkembangnya kerajaan Mataram Kuno
- Mendiskripsikan muncul dan berkembangnya Kerajaan Medang Kamulan
V Materi Pokok :
A. KERAJAAN SRIWIJAYA
Keadaan alam Pulau Sumatera dan sekitarnya pada abad ke-7 berbeda dengan keadaan sekarang. Sebagian besar pantai timur baru terbentuk kemudian. Oleh karena itu Pulau Sumatera lebih sempit bila dibandingkan dengan sekarang, sebaliknya Selat Malaka lebih lebar dan panjang. Beberapa faktor yang mendorong perkembangan kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan besar antara lain sebagai berikut :
1. Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional.
2. Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi selat Malaka, sehingga membawa keuntungan yang besar bagi Sriwijaya.
3. Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan kerajaan Kamboja memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim (sarwajala) yang selama abad ke-6 dipegang oleh kerajaan Funan.

Berdasarkan berita dari I Tsing ini dapat kita ketahui bahwa selama tahun 690 sampai 692, Kerajaan Melayu sudah dikuasai oleh Sriwijaya. Sekitar tahun 690 Sriwijaya telah meluaskan wilayahnya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Hal ini juga diperkuat oleh 5 buah prasasti dari Kerajaan Sriwijaya yang kesemuanya ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti tersebut adalah sebagai beikut :

1. Prasasti Kedukan Bukit
2. Prasasti Talang Tuwo
3. Prasasti Kota Kapur
4. Prasasti Telaga Batu
5. Prasasti Karang Birahi
6. Prasasti Ligor

Letak Sriwijaya strategis membawa keberuntungan dan kemakmuran. Walaupun demikian, letaknya yang strategis juga dapat mengundang bangsa lain menyerang Sriwijaya. Beberapa faktor penyebab kemunduran dan keruntuhan :
1. Adanya serangan dari Raja Dharmawangsa 990 M.
2. Adanya serangan dari kerajaan Cola Mandala yang diperintah oleh Raja Rajendracoladewa.
3. Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275 - 1292.
4. Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai.
5. Adanya serangan kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah Mada, 1477. Sehingga Sriwijaya menjadi taklukkan Majapahit.

B. KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDHA
Kerajaan Mataram diketahui dari Prasasti Canggal yang berangka tahun 732 Masehi yang ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa pada mulanya Jawa (Yawadwipa) diperintah oleh Raja Sanna. Setelah ia wafat Sanjaya naik tahta sebagai penggantinya. Sanjaya adalah putra Sannaha (saudara perempuan Sanna).
Prasasti Mantyasih (Prasasti Kedu) yang di dikeluarkan oleh Raja Balitung pada tahun 907 memuat daftar raja-raja keturunan Sanjaya, sebagai berikut :
1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran
3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan
4. Sri Maharaja Rakai Warak
5. Sri Maharaja Rakai Garung
6. Sri Maharaja Rakai Pikatan
7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
9. Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung
Prasasti Kelurak, 782 M di desa Kelurak disebutkan bahwa Raja Dharanindra membangun arca Majusri (= candi sewu). Pengganti raja Dharanindra, adalah Samaratungga. Samaratungga digantikan oleh putrinya bernama Pramodawardhani. Dalam Prasasti Sri Kahulunan (= gelar Pramodawardhani) berangka tahun 842 M di daerah Kedu, dinyatakan bahwa Sri Kahulunan meresmikan pemberian tanah untuk pemeliharaan candi Borobudur yang sudah dibangun sejak masa pemerintahan Samaratungga.

Pramodhawardhani menikah dengan Rakai Pikatan yang beragama Hindu. Adik Pramodhawardhani, Balaputradewa menentang pernikahan itu. Pada tahun 856 Balaputradewa berusaha merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan, namun usahanya itu gagal. Setelah pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram menunjukkan kemunduran. Sejak pemerintahan Raja Balitung banyak mengalihkan perhatian ke wilayah Jawa Timur. Raja-raja setelah Balitung adalah :

1. Daksa (910 – 919). Ia telah menjadi rakryan mahamantri I hino (jabatan terttinggi sesudah raja) pada masa pemerintahan Balitung.
2. Rakai Layang Dyah Tulodong (919 – 924)
3. Wawa yang bergelar Sri Wijayalokanamottungga (924 – 929)

Wawa merupakan raja terakhir kerajaan Mataram. Pusat kerajaan kemudian dipindahkan oleh seorang mahapatihnya (Mahamantri I hino) bernama Pu Sindok ke Jawa Timur.

C. KERAJAAN MEDANG KAMULAN
Pu Sindok yang menjabat sebagai mahamantri i hino pada masa pemerintahan Raja Wawa memindahkan pusat pemerintahan ke Jawa Timur tersebut. Pada tahun 929 M, Pu Sindok naik tahta dengan gelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmattunggadewa. la mendirikan dinasti baru, yaitu Dinasti Isana. Pu Sindok memerintah sampai dengan tahun 947. Pengganti-penggantinya dapat diketahui dari prasasti yang dikeluarkan oleh Airlangga, yaitu Prasasti Calcuta.
Berdasarkan berita Cina diperoleh keterangan bahwa Raja Dharmawangsa pada tahun 990 - 992 M melakukan serangan terhadap Kerajaan Sriwijaya. Pada tahun 1016, Airlangga datang ke Pulau Jawa untuk meminang putri Dharmawangsa. Namun pada saat upacara pernikahan berlangsung kerajaan mendapat serangan dari Wurawuri dari Lwaram yang bekerjasama dengan Kerajaan Sriwijaya. Peristiwa ini disebut peristiwa Pralaya. Selama dalam pengassingan ia menyusun kekuatan. Setelah berhasil menaklukkan raja Wurawari pada tahun 1032 dan mengalahkan Raja Wijaya dari Wengker Pada tahun 1035 ia berhasil mengembalikan kekuasaan. Airlangga wafat pada tahun 1049 dan disemayamkan di Parthirtan Belahan, di lereng gunung Penanggungan.

VI. Tujuan Pembelajaran :
- Siswa mampu mendiskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Sriwijaya.
- Siswa mampu menguraikan muncul dan berkembangnya kerajaan Mataram Kuno
- Siawa mampu mendiskripsikan muncul dan berkembangnya Kerajaan Medang Kamulan
VII. Pendekatan : Student Centered approach
VIII.Strategi : Exposition-Discovery Learning dan Group-Individual
IX Metode : Diskusi kelompok
X. Langkah-langkah :
A. Kegiatan Awal (10’) :
1. Salam
2. Absen
3. Menyiapkan presentasi dan menjelaskan petunjuk pelaksanaan
B. Kegiatan Inti (50’) :
1. Presentasi kelompok mengenai muncul dan berkembangnya Kerajaan Sriwijaya.
2. Sesi tanya jawab mengenai presentasi Kerajaan Sriwijaya
3. Presentasi kelompok mengenai muncul dan berkembangnya Kerajaan Mataram Kuno
4. Sesi tanya jawab mengenai presentasi Kerajaan Mataram Kuno
5. Presentasi kelompok mengenai muncul dan berkembangnya Kerajaan Medang Kamulan
6. Sesi tanya jawab mengenai presentasi Kerajaan Medang Kamulan
C. Penutup (10’) :
1. Guru menyimpulkan jawaban dari pertanyaan hasil diskusi
2. Guru menyimpulkan materi pelajaran
3. Memberikan petunjuk mengenai pertemuan berikutnya
4. Salam penutup

XI. Sumber dan Media Belajar
A. Sumber Belajar
1. Buku :
I Wayan Badrika. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga
I Wayan Badrika. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XI Program Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.
Soekmono. 1984. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid I. Yogyakarta: Yayasan kanisius.
Muhammad Taupan. 2008. Sejarah Bilingual Untuk SMA/MA Program IPS. Bandung: Yama Widya
Sartono Kartodirdjo, dkk. 1993. 700 Tahun Majapahit Suatu Bunga Rampai. Dinas Pariwisata Daerah Jawa Timur.
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: UGM Press
2. Bahan data dari Internet
B. Media Belajar :
LCD dan LAPTOP
XII. Penilaian :
A. Nontes berupa lembar penilaian observasi perilaku siswa
B. Tes dalam bentuk Uraian



Lampiran I: Lembar Observasi
Mata Pelajaran : Semester/TP :Genap /2009/2010
Pertemuan ke- : .. (....) SK / K.D. ke : 1 / 1.1
Tanggal : …………………… Kelas/Prog :
No Nama skor Nilai konversi
Kerjasama Bertanya menjawab menghargai akhir
1
2
3
4
5
Catatan selama KBM: ……………………………………………………………………
Keterangan Skor :
Nilai pengamatan maksimum = 3
Nilai pengamatan ; 3 = sering ; 2 = kadang-kadang; 1 = Tidak pernah
Nilai akhir = (skor perolehan / skor maksimum) x 100
Nilai akhir (sebutan) berdasarkan pada skala berikut:
81 – 100 = A
61 – 80 = B
41 – 60 = C
21 – 40 = D
0 -- 20 = E

Soal Postest
Waktu 10 menit
Kompetensi Dasar:

Jawablah pertanyaan1 di bawah ini dengan tepat!
No Butir Soal Kunci jawaban skor
1
2
3
4



Mengetahui Salatiga, 30 Oktober 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,


Drs. Saptono Nugrohadi M.Pd, M.si Ana Ngatiyono S.Pd
NIP: 19680921 199303 1 006 NIP: 19871108 201001 1 006

1 komentar:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    BalasHapus